Blog by Tami Oktari: Random Talk with Tami
Showing posts with label Random Talk with Tami. Show all posts
Showing posts with label Random Talk with Tami. Show all posts

July 3, 2020

Tips Untuk Tetap Glowing Menghadapi ‘New Normal’ Dengan Elsheskin

July 03, 2020 0
Tips Untuk Tetap Glowing Menghadapi ‘New Normal’ Dengan Elsheskin

Semenjak pemerintah mulai menerapkan sistem new normal, beberapa diantara kita pasti ada yang udah mulai balik kerja di kantor dengan 'nuansa' berbeda. Maksud ‘berbeda’ disini adalah walaupun kita udah bisa mulai berkegiatan lagi di luar rumah, tetap harus ingat kalau keadaan belum normal dan ada 'aturan' baru yang harus kita ikuti karena kita tetap harus waspada terhadap Covid-19 ini. 

Berbicara mengenai new normal ini, bukan hanya persoalan tentang tetap waspada terhadap Covid-19 tetapi juga bagaimana kita menjaga konsistensi dalam merawat diri termasuk wajah.

Jangan Lupa Gunakan Sunscreen
Penggunaan sunscreen enggak boleh di skip ya, baik untuk kalian yang beraktifitas di luar ataupun dalam ruangan. Selain melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB, penggunaan sunscreen pun bisa membuat dark spot di wajah enggak semakin parah. 

Ada 2 jenis sunscreen yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen. Bagi kalian yang memiliki kulit sensitif, lebih dianjurkan untuk menggunakan physical sunscreen yang lebih toleransi terhadap semua jenis kulit.

Sunscreen yang gunakan sekarang adalah Elsheskin Daily Protection Gel yang cocok untuk kulit berminyak. Kemasannya pump nya bikin lebih praktis. Sebenarnya aku punya love-hate relationship dengan sunscreen ini. Disatu sisi, aku suka dengan tekstur gelnya yang cocok di kulit berminyak dan satu-satunya sunscreen dari Elsheskin yang termasuk fungal acne safe. Tapi sayangnya karena sunscreen ini termasuk chemical suncreen, jadinya berpotensi menimbulkan iritasi dan alergi. Memang terkadang ada rasa panas ketika aku pakai tapi untungnya enggak sampai memerah.


Moisturizer
Walaupun kulitku berminyak, penggunaan pelembab pun wajib hukumnya. Karena kalau kulit terlalu kering pun, justru akan timbul dry patches dan jerawat. Jenis pelembab yang digunakan bisa disesuaikan dengan jenis kulit kalian. 


Cleanser
Beraktifitas diluar ruangan ataupun hanya di rumah, membersihkan wajah juga wajib hukumnya. Untuk first cleanser bisa menggunakan micellar water/cleansing oil/cleansing balm/milk cleanser. Sesuaikan dengan kebutuhan kalian. Selanjutnya bisa menggunakan face wash. Ada 2 cleanser yang aku gunakan dari Elsheskin yaitu Deep Cleansing for Sensitive Skin (hanya digunakan membersihkan makeup yang berat seperti face painting) dan Soothing Cleanser Wash.

Selain perawatan dari luar mengggunakan skincare seperti yang aku bahas di atas, perawatan dari dalam pun wajib diperhatikan. Beberapa diantaranya cukup minum air putih, rajin makan buah dan sayur. Keliatan sederhana tapi ini cukup berpengaruh lho. Dulu aku suka banget minuman manis seperti Thai Tea yang sering banget aku konsumsi dan ternyata berdampak ke kulitku yang jadinya gampang jerawatan. Apalagi masa pandemi gini jadi makin harus memperhatikan asupan tubuh, makanya harus banyak konsumsi air putih dan makanan yang sehat. Memang susah diterapkan karena belum terbiasa, makanya sekarang lagi belajar untuk hidup sehat.

Kalau kalian tertarik untuk mencoba dan membeli produk Elsheskin ini, jangan lupa sertakan kode voucher 'SQUADTAMI' untuk dapatkan diskon 10%. Kalian juga bisa konsultasi terlebih dahulu untuk mendiskusikan produk yang cocok untuk kalian.

Sampai disini dulu sharing kita hari ini. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. 




June 12, 2020

Rutinitas Skincareku Selama #DiRumahAja | Work From Home Edition

June 12, 2020 6
Rutinitas Skincareku Selama #DiRumahAja | Work From Home Edition

Assalamu'alaikum. Hi beauties, 

Siapa disini yang selama menghabiskan waktu di rumah jadi lebih senang skincareran? Untuk aku sendiri, enggak ada yang berubah dari kebiasaan pemakaian skincare ku. Tetap skincareran setiap hari dengan produk seminimal mungkin. Wajahku enggak bisa menggunakan produk berlayer-layer seperti step skincare korea karena kalau terlalu lembab justru Malassezia sp. senang banget nangkring di wajah. Yak, wajahku rentan timbul fungal acne. Jadi sekarang aku hati-hati banget milih skincare. Dicek dulu ingredients sebelum digunakan. Tapi untuk skincare rutinku kali ini pastinya berbeda dengan sebelumnya karena aku sering coba berbagai macam produk

Jadi apa aja skincare yang digunakan untuk si pemilik kulit berminyak dan rentan fungal acne ini?


CLEANSER
Step pertama dalam skincare. Jadi aku pakai micellar water dari Face Republic Mild Cleansing Water. Setelah itu lanjut ke face wash dari Elsheskin Deep Cleansing.


TONER
Aku lagi mencoba double toning, jadi aku pakai 2 jenis toner sekaligus yaitu dari Face Republic AHA BHA Toner (exfoliating toner) dan PH Balancing Toner (hydrating toner). Tapi untuk exfoliating tonernya hanya aku pakai 2 hari sekali sedangkan hydrating toner dipakai setiap hari.

MASK
Semenjak di rumah aja, aku jadi rajin untuk maskeran. Kebetulan stok masker emang numpuk dan takutnya keburu expired makanya dirajinin aja deh maskeran. Salah satu masker yang aku pakai adalah Laneige Waterclay Mask. Selain itu juga pakai sheet mask dengan merk random aja. 


EYE TREATMENT
Daerah sekitar mata pun penting untuk diperhatikan. Yang aku pakai setiap hari adalah Raiku Eye Serum. Aku juga terkadang pakai Heimish Eye Patch.


SPOT TREATMENT
Sejak bulan puasa kemarin, entah kenapa bagian kening dan dagu jadi banyak banget timbul jerawat. Makanya spot treatment dari Langsre Spot Dot Drying Lotion dan Derma Angel Patch enggak pernah absen aku gunakan.


LIP TREATMENT
Satu-satunya perawatan bibir yang rutin aku gunakan adalah Elsheskin Lip Serum. Sesekali aku pakai Elsheskin Sugar Scrub juga untuk mengangkat kulit mati di bibir.

SUNSCREEN
Jangan lupa pagi hari gunakan sunscreen. Sekarang aku masih pakai Elsheskin Daily Protection Gel. Rekom untuk kalian yang punya kulit berminyak tapi bagi yang punya kulit sensitif lebih berhati-hati aja karena ada beberapa ingredients yang bisa menyebabkan alergi/iritasi.


FACE MIST
Karena Pekanbaru panas banget, face mist ini andalan banget biar bikin adem. Sekarang ini aku lagi suka pakai Avene Eau Thermale. Bisa digunakan untuk kulit sensitif, enggak ada sensasi panas. Hasil semprotannya halus banget. Untuk pemakaiannya fleksibel sih. Bisa digunakan setelah pakai toner, setelah makeup, atau pas wajah lagi iritasi bisa langsung semprot face mist ini.

Dari sekian banyak produk skincare yang aku sebutin diatas, ada yang sama enggak sih dengan skincare kalian? Oya, postingan ini berkolaborasi dengan teman-teman blogger dari Beautiesquad lho. Kalian bisa cek rutinitas skincarenya Yosa Irfiana selama work from home ini.


Sekian pembahasan mengenai rutinitas skincareku selama di rumah aja. Semoga bisa membantu kalian yang lagi cari skincare untuk jenis kulit berminyak dan rentan fungal acne kayak aku. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya ya, bye~

May 31, 2020

Makin Glowing Selama #DiRumahAja

May 31, 2020 6
Makin Glowing Selama #DiRumahAja

Assalamu'alaikum. Hi beauties,

Ditengah pandemi ini, kita memang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah melakukan hal monoton sampai merasa bosan dan terkadang bingung harus ngapain untuk menghilangkan rasa jenuh. Tanpa disadari terkadang lebih banyak waktu rebahannya dibandingkan waktu produktifnya. Hayo ngaku siapa yang begitu? Yuk kita mencoba untuk produktif lagi. Mulai bangun kebiasaan baru yang baik supaya hari kita makin cerah dan glowing seperti kul... eh tunggu!!  Disini masih pada concern terhadap penampilan kan? Jangan bilang selama pandemi ini jadi kaum rebahan tanpa peduli kesehatan atau penampilan? Waduuuh jangan kebablasan! Yuk simak cara sederhana supaya makin glowing ala Tami 

Cukupi Kebutuhan Air Putih
Hal sederhana yang sebenarnya penting banget diperhatikan. Udah pada tau kan dengan kalimat populer diluar sana yang bilang kalau dalam sehari kita wajib minum 8 gelas (setara dengan 2 liter)? Nah sebenarnya kebutuhan konsumsi air setiap orang berbeda, bisa dilihat dari jenis kelamin, lingkungan, aktifitas dan kondisi kesehatan. Pria membutuhkan cairan lebih banyak dibandingkan wanita dan untuk orang yang mempunyai penyakit gagal ginjal udah pasti aturan ini enggak berlaku karena justru harus membatasi air. Jadi gampangnya adalah minum ketika haus. Dan ketika kalian olahraga, otomatis harus banyak mengonsumsi air karena banyaknya keringat yang dikeluarkan

Konsumsi Buah & Sayur Dengan Antioksidan Tinggi
Kalau sering tonton video tentang hidup sehat, kiwi dan strawberry sering digunakan karena buah ini cukup tinggi antioksidannya. Seperti yang kita tau, antioksidan ini bisa melindungi kita dari efek radikal bebas. 

Kalau kalian udah merawat tubuh dari dalam, selanjutnya kita coba bantu dengan perawatan dari luar.  Salah satu caranya adalah

Jangan Lupakan Perawatan Kulit
Produk skincare juga dapat membantu membuat wajah menjadi glowing. Sebelum memilih skincare, harus tau dulu dengan kondisi kulit kita baru nantinya bisa menentukan produk mana yang akan kita coba. Pelembab, sheet mask dan sunscreen merupakan beberapa dari sekian banyak produk yang bisa digunakan supaya kalian makin glowing. Jangan biarkan wajah terlalu kering, bahkan kalian yang punya kulit berminyak pun wajib pakai pelembab. Hanya aja tipe pelembab untuk kulit kering dan berminyak berbeda.


Untuk sunscreen, ini hal yang sering dianggap sepele padahal sebenarnya wajib digunakan karena selain melindungi kita dari sinar matahari, juga bisa mencegah flek di wajah semakin menggelap. Sunscreen yang aku gunakan sekarang adalah Elsheskin Daily Protection Gel yang cocok untuk kulit berminyak dan rentan timbul fungal acne. Bagi kalian yang memiliki kulit sensitif bisa lebih berhati-hati karena ada beberapa ingredientsnya yang menyebabkan iritasi dan alergi. Tapi tenang aja, Elsheskin punya banyak jenis skincare yang disesuaikan untuk berbagai jenis permasalahan kulit. 

Kalau kalian tertarik untuk mencoba produk Elsheskin, jangan lupa gunakan kode voucher 'SQUADTAMI' untuk dapat diskon 10% (pemrsana via Whatsapp). 

Nah jadi gimana? Udah pada rutin belum pemakaian skincarenya? Pasti pada mau glowing kan? Yuk sama-sama kita terapkan supaya makin glowing. Aku juga berusaha untuk rutin dan konsisten supaya bisa mendapatkan kulit lebih sehat dan glowing.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya, bye~♡




May 12, 2020

Suka Duka Menjadi Seorang Blogger

May 12, 2020 1
Suka Duka Menjadi Seorang Blogger

Assalamu'alaikum. Hi beauties,

Rehat sejenak dari review produk, kali ini aku mau cerita mengenai hal yang aku alami, baik suka maupun duka, selama menjadi seorang blogger dari tahun 2015. Sebenarnya sekarang aku udah merangkap kerjaan sebagai Training Coordinator walaupun statusnya hanya part time. 

Sebelum bahas hal menyenangkan, aku bahas sisi lain nya dulu kali ya. Karena kebanyakan orang sering menganggap pekerjaan blogger itu sepele/dipandang sebelah mata dan menggampangkan kerjaan ini. 


Selalu Dapat Kiriman Produk dari Brand
Iya betul, kalau aku kerjasama dengan brand pastinya mereka selalu mengirimkan produknya untuk aku gunakan dan memberikan reviewku terhadap produk tersebut. Selalu ada feedback yang aku kasih ke brand setiap ada kerjasama. TAPIII... bukan berarti aku enggak senang dapat produk gratis ya. Senang banget malah. Karena dengan kerjasama bareng brand itu menandakan brand percaya dengan kita untuk produknya kita review. Tapi terkadang aku sebel dengar omongan orang kalau Blogger itu tukang cari barang gratisan. Kesannya kok jelek banget ya jadinya. Kalau dipikir-pikir, siapa sih yang enggak demen gratisan, semua pasti senang kan? Tapi itu bukan berarti menjadikan aku harus 'ngemis' untuk diendorse oleh brand/online shop. Alhamdulillah masih mampu beli sendiri. 

Capek Cari Ide Konten, Taunya Ada Yang Asal Comot Tanpa Kasih Sumber
Ini agak miris karena biasanya dilakukan oleh orang yang juga menganggap dirinya content creator. Sedih campur kesal karena seharusnya mereka mengerti hal-hal seputaran etika dalam membuat konten. Kebayang enggak sih ketika kalian susah cari ide tapi ditiru orang lain tanpa disebutin sumbernya? Ini enggak sopan dan enggak menghargai banget. Bahkan kalau aku terinspirasi dengan orang lain, followersnya jutaan atau yang followersnya masih dibawah akupun selalu aku cantumkan sumber. Kadang aku enggak bakalan ragu untuk kontak langsung orang yang bersangkutan. 

Butuh Proses Untuk Menghasilkan 1 Konten di Blog
Hal ini berkaitan dengan pembahasan diatas. Bikin konten, entah untuk Youtube ataupun  Blog butuh proses. Jadi tolong jangan asal comot ide orang lain tanpa disebutin sumbernya karena eksekusi ide itu lama. Kalau keliatannya bikin konten review di blog itu gampang dan cepat, kenyataannya enggak sama sekali. Kenapa tetap aku lakukan? Karena aku senang ngelakuinnya, mau kerjasama berbayar atau gratis sekalipun perjuangannya sama. Malah ketika lagi kerjasama dengan brand membuat aku lebih extra dan hati-hati karena pengen mereka puas dan senang. Langkah dalam menghasilkan 1 konten review itu diantaranya foto produk (packaging, tekstur, swatch produk & hasil pemakaian), edit foto supaya terlihat lebih menarik, mencoba produk (bisa 1 minggu - 2 bulan), menulis semua hal yang bersangkutan dengan produk. Bukan hal yang gampang kan? Bukan cuma tenaga yang dibutuhkan, tetapi juga pikiran dan waktu sangat dibutuhkan dalam pembuatan konten. Draft blogku aja udah numpuk banget karena belum dikelarin juga. Jadi tolong hargai sebuah konten

Setelah melihat dari sisi duka nya, sekarang aku mau membahas sisi menyenangkan selama menjadi seorang blogger. Tentu aja hal menyenangkan lebih mendominasi ya.


Mempunyai Banyak Teman Offline dan Online
Enggak dipungkiri sejak fokus di dunia blogger ini, lingkungan pertemanan aku menjadi lebih luas. Bukan hanya di daerahku aja tapi juga dari seluruh daerah di Indonesia. Saling bertukar pikiran dan saling support dalam hal konten. 

Hobi Yang Dibayar
Aku udah mulai ngeblog sejak 2010 tapi isi konten hanya seputaran dunia kuliah dan bahkan curhat haha. Mulai fokus untuk bahas beauty di tahun 2015 dan mencoba rutin untuk update minimal 1x dalam sebulan. Hal yang bikin aku makin semangat untuk ngeblog adalah ketika ada tawaran kerjasama dari sebuah brand. Jujur, aku terharu dan senangnya bukan main walaupun pada saat itu kerjasamanya belum berbayar. Tapi bagi aku itu adalah sebuah batu loncatan yang membuat aku bisa ada di tahap sekarang. Belajar lebih banyak lagi supaya konten bisa dinikmati oleh orang dan membuat viewers yang mampir ke blogku merasa waktunya ‘worth it’ dihabiskan dengan membaca tulisanku.


Beberapa waktu lalu aku pernah iseng searching nama sendiri di Google dan nemu artikel salah satu blogger yang membahas 'Blog Favorit untuk Blogwalking' . Di artikel tersebut, blogku disebut diantara blog favorit lainnya. Bahagia banget ternyata ada yang menjadikan blogku sebagai salah satu favoritnya. Thank you so much~♡

Mencoba Berbagai Produk Kosmetik
Bagian paling menyenangkan karena fokus kontenku adalah kecantikan. Ketika paket datang, entah itu pr package dari brand atau belanjaan aku sendiripun, aku super excited untuk unboxing (padahal aku udah tau isinya) dan mencoba langsung produknya. Kosmetik ini juga bisa menjadi moodbooster buatku. Kalau lagi bosan, aku tinggal main dengan peralatan makeupku. Rasa bosan berkurang dan justru malah bisa menghasilkan konten. Produk favoritku adalah lipstick dan eyeshadow. 

Melatih Diri Untuk Menulis Lebih Baik Lagi
Blogger itu erat kaitannya dengan menulis. Tulisan yang ada dikepala dituangkan semua dalam media blog. Jangan sampai asal-asalan dalam nulis konten. Biasanya awal menulis, aku hanya menulis gambaran besarnya aja. Nantinya akan aku lengkapi dan setelah semuanya lengkap, akan aku periksa lagi untuk memastikan apakah kontennya udah bisa tayang atau enggak. Kalau kalian masih pemula/baru di dunia blogger, bisa terus belajar supaya kemampuan menulis bisa meningkat. Aku enggak merasa pro atau sejenisnya karena akupun masih harus banyak belajar. Rasanya malu ketika asal publish artikel tapi enggak ada ‘isinya’. You know what i mean, right? Cara penulisan yang baik dan benar juga harus diperhatikan. Kosakata juga diperbanyak. Kebetulan aku senang baca, jadi hal ini bisa menjadi inspirasi aku dalam menulis. Kalian juga bisa blogwalking ke blog para master untuk dijadikan panduan dalam menulis blog. Aku juga terima kritikan dan saran mengenai blogku yang bisa menjadi perbaikan ke depannya

Bisa Mengerjakan Konten Dimanapun dan Kapanpun
Nilai plus sebagai seorang blogger adalah bisa dikerjakan dimanapun dan kapanpun kalian mau. Walaupun tetap kita harus pandai menyusun waktu agak kerjaan lain enggak terganggu.

Jadi, aku mau memperjelas sekali lagi, apapun pekerjaan kalian pasti ada suka dukanya. Ketika kalian melihat hal menyenangkan dari pekerjaan seseorang, sesungguhnya ada sisi lain yang tersembunyi dibalik hal menyenangkan tersebut seperti perjuangan yang harus dilalui orang tersebut bahkan hal yang harus dikorbankan ketika berada di posisi tertentu.

Sekian cerita mengenai suka duka blogger dari sudut pandangku. Semoga bisa menjadi gambaran bagi kalian yang non-blogger ataupun yang berniat terjun ke dunia blogger. Mungkin mulai sekarang di sesi Random Talk by Tami ini aku hanya bahas seputaran blog dan beauty ya. Pembahasan lainnya akan aku alihkan ke blog keduaku. 

See you on my next story, bye~♡


April 1, 2020

[MY ACNE STORY] Jerawatan Parah? Kulit Jadi Sensitif? Kapok Menggunakan Krim Dokter? - Part 1

April 01, 2020 0
[MY ACNE STORY] Jerawatan Parah? Kulit Jadi Sensitif? Kapok Menggunakan Krim Dokter? - Part 1


'Pengalaman menghadapi wajah berjerawat parah'


Assalamualaikum. Hi beauties,

Kali ini aku mau sharing ke kalian mengenai suasana hectic yang aku alamin dikarenakan kulit wajah yang sangat bermasalah sejak Desember 2016 yang kalau dihitung-hitung hampir 3 tahun aku menghadapi kondisi wajah yang super sensitif dan jerawatan. Bagi kalian yang pernah ngalamin pasti tahu banget gimana 'menderitanya'. Karena disaat seperti ini, kita bukan cuma bingung mencari produk yang bisa membantu permasalah wajah tapi juga menghadapi mulut orang-orang yang sok tau dan bahkan terang-terangan mengomentari wajah jerawatan. Memang wajahku belum normal seperti biasa tapi setidaknya sudah membaik dibandingkan awal mula jerawatan parah dulu. Karena ini ceritanya lumayan panjang, aku akan bagi menjadi beberapa bagian karena berharap kalian enggak bakalan bosan dan bisa belajar dari pengalaman yang aku alami. 

Tipe kulitku itu berminyak dengan kondisi berjerawat dan kusam. Aku memang jarang pakai skincare ini itu apalagi semenjak kuliah dengan jadwal padat, aku enggak pernah kepikiran untuk merawat wajah. Paling cuma sekedar cuci muka aja. Pakai makeup juga rada malas. Paling cuma pakai pelembab, bedak dan lipbalm. Itupun kalau ingat. Kalau enggak, ya bareface doang. Maklum, pas jamannya kuliah yang ada di pikiran cuma laporan, jurnal, dan praktikum. Belum lagi sering praktikum lapangan yang jelas-jelas terpapar sinar matahari dan dengan santainya aku enggak pernah pakai sunblock sekalipun. Aku enggak pernah kepikiran untuk beli skincare ataupun makeup. Kalaupun punya, itu semua atas inisiatif mamaku. Awal tahun 2013, aku ditawarin pakai krim dokter yang katanya bikin wajah cerah blablabla. Karena beberapa anggota keluargaku pakai dan hasilnya bagus, akhirnya akupun coba pakai tanpa konsultasi terlebih dahulu, jadi cuma beli krim nya saja. Pengetahuanku mengenai skincare masih minim banget waktu itu. Jadi apa yang disodorin ke aku, ya aku pakai.

Nah wajahku setelah beberapa bulan pakai krim tersebut memang lebih cerah dibanding sebelumnya sampai orang-orang sekampusku pada takjub saking kinclongnya. Tapi sebelumnya aku ngalamin kulit wajah ngelupas dan memerah seperti kepiting rebus setelah terkena sinar matahari. Sensitif banget. Mau ngusap wajah aja rasanya perih. Sekedar informasi, aku kuliah di jurusan Biologi yang mana sering ngelakuin aktifitas perkuliahan di luar ruangan yang otomatis terkena matahari. Apalagi ketika itu aku juga aktif di organisasi kampus dan sering banget ikut berbagai event outdoor. Bahkan dosen dan seniorku komentar kenapa wajahku sampai memerah. Sempat dikira pakai blush on saking merahnya. Lah boro-boro ada waktu untuk make up, udah bisa bangun cepet dan nyampai kampus tepat waktu juga udah bersyukur. Selama pemakaian krim tersebut, jerawat masih sesekali muncul. Pas tahun 2014 lagi sibuk-sibuknya skripsi, aku jadi jarang pakai krimnya terutama krim malam. Karena saking capeknya terkadang langsung tidur aja. Dan efek yang aku rasain semenjak jarang pakai krim tersebut, wajah jadi agak kusam dan pori pori membesar. Nah kalau kalian penasaran mengenai krim wajah apa yang aku gunakan, mohon maaf aku juga enggak tau. Aku jadi curiga itu krim abal-abal karena ciri-cirinya persis seperti yang dibilang orang-orang. Aku kesal sama diri aku sendiri yang enggak terlalu aware sama pengetahuan seputar skincare dulunya.

Sampai akhirnya aku menyelesaikan kuliah kemudian yudisium dan wisuda pada bulan September 2014. Aku menggunakan jasa make up untuk 2 momen ini yang parahnya beberapa bulan setelah itu, wajahku terutama pipi kiriku penuh jerawat meradang. Jerawat gede dan memerah. Karena enggak tahan dengan kondisi wajah saat itu, jadinya  awal tahun 2015 aku memutuskan konsultasi ke salah satu dokter spKK di Pekanbaru dan disuruh melakukan facial lalu diberikan krim dokter. Otomatis krim sebelumnya aku gunakan dihentikan dulu beberapa minggu dan setelah itu baru aku pakai krim baru dari dokter. Setelah facial dan menggunakan krim dokter tersebut, jerawat meradang juga hilang cuma masih ada beberapa bekas jerawat dan wajahku memang enggak cerah-cerah amat sih masih agak kusam. Dan dulu aku juga cuma menggunakan bedak dan lipstik aja. Jadi walaupun ga cerah-cerah amat, kondisi kulitku mulai membaik dan tetep pakai krim dokter ini sampai 2016 yang setiap 3 bulan sekali rutin untuk konsultasi dan seringkali tiap konsultasi dosis krim wajah selalu berganti. Untungnya wajahku enggak mengelupas ataupun iritasi selama penggunaan krim dokter ini. Nah sampailah di pertengahan 2016, wajahku memperlihatkan penolakan. Yap, si bruntusan itulah!! Jadi bagi yang belum tau, bruntusan ini berupa jerawat kecil yang munculnya bergerombolan dan terkadang terasa gatal.

Tapi bruntusan disini belum tergolong parah karena hanya muncul di beberapa spot wajah. Di facial 2x juga udah hilang bruntusannya walaupun ninggalin bekas. Paling aku cuma menyiasati penggunaan bb cream/cushion untuk menyamarkan bekasnya.  Tapi seminggu setelah facial, numbuh lagi beruntusan baru. Fyi, aku menggunakan perawatan dokter dan facial di tempat yang sama juga, dokter saranin untuk facial lagi sekitar sebulan lagi karena seminggu sebelumnya aku baru selesai facial dan facial juga enggak boleh keseringan. Selagi menunggu jadwal facial selanjutnya, dokter ngasih krim baru. Dan pas tiba waktu facial, bruntusannya ilang. Tapi baru 3 hari setelah itu, bruntusan timbul lagi. Panik dong ya kan. Apa wajahku sensitif banget sama facial disana padahal sebelumnya aku facial disana baik-baik aja. Tapi ya karena gemes aku pencetin beruntusan yang baru biar keluar isinya. Efektif sih jadinya ga numpuk gitu bruntusannya. Cuma yang bikin kesel itu ya bekas pencetannya itu. 

Nah disuruh lagi ke dokter ama mamaku untuk konsultasi dan cerita kalo setiap abis facial, beruntusan selalu muncul. Dan disini dokter udah enggak saranin facial lagi dan ngasih krim dosis baru. Dokter nyaranin untuk mikro gitu (sejenis peeling untuk wajah berjerawat). Dan parahnya setelah menggunakan krim dengan dosis baru dan ngelakuin mikro, wajahku langsung muncul beruntusan lebih parah dari sebelumnya. Bener-bener parah semuka gitu. Stress pokoknya. Langsung spekulasi nih apa karena perawatan dokter karena sempet ganti dosis dan mikro juga. Salahnya aku, pas beruntusan parah gitu, aku enggak langsung balik ke dokter untuk konsultasi dan malah berhenti pakai semua skincare dokter. Aku lebih pilih pakai skincare drugstore aja. Tapi karena rasanya enggak ada efek apa-apa, aku balik ke dokter sebulan kemudian. Dan dokter nyaranin facial (lagi) untuk ngebersihin si bruntusan dan krim pun diganti lagi. Udah 2x facial, bruntusan enggak kunjung ilang juga, malah bekasnya yang makin banyak karena dipencet mulu. Dan ketika di facial, rasanya bener-bener sakit seperti di sayat. Dikasi obat minum juga yang harganya ratusan tapi enggak ada efek sama sekali.

16 Maret 2017 

"Kondisi wajah setelah facial 2 kali. Bruntusan enggak hilang 
dan bekas pencetan pas facial memenuhi wajah"
Sampai akhirnya pertengahan Februari 2017, mama ku suruh ngeberhentiin semua krim dokter dan suruh pakai produk alami aja. Aku berhenti pakai krim dokternya secara perlahan agar kulit wajah enggak kaget dengan perubahan produk yang akan digunakan. Dan alhamdulillah sampai di bulan April 2017 semenjak aku berhenti menggunakan produk dari dokter dan beralih ke produk alami, wajahku menunjukkan perubahan. Memang bruntusan belum hilang 100%. Tapi dibandingkan sebelumnya (re:ketika pemakaian krim dokter), wajahku jauh lebih  baik dan aku enggak perlu ngerasain sakitnya facial untuk menghilangkan bruntusan. Untuk jerawat sih tetap ada. Karena emang pada dasarnya kulitku itu rentan berjerawat apalagi hormon yang sering enggak stabil. Tapi untuk jerawat yang dateng pas aku lagi haid, paling sekitar 2-3 hari juga minggat jerawatnya.

7 April 2017
Kedua foto perbandingan diatas diambil dengan pencahayaan pagi hari menggunakan kamera yang sama ketika aku sedang tidak menggunakan make up. Terlihat kan perbedaan wajahku antara bulan Maret dan April? Iya memang bruntusan dan bekas nya belum 100% hilang. Tapi aku cukup senang dengan perubahan ini. Perlahan beruntusan dan bekas membandelnya mulai hilang. Disini skincare yang menurutku cukup membantu memperbaiki kondisi wajahku adalah Nature Organic Lulur Wajah Carrot Tomato. Aku udah repurchase sampai 3 kali dan setelahnya berhenti menggunakan produknya karena sepertinya mulai enggak ada efek lagi di wajahku. Akhirnya aku harus cari skincare lagi yang bisa membuat wajahku lebih membaik


Belum lagi ketika menjelang lebaran tahun 2017, mulai muncul jerawat baru. Karena aku lebaran di Bandung yang mana udaranya sejuk, berbanding terbalik dengan Pekanbaru yang panas, hal ini memicu wajahku jadi breakout parah. Aku sempat bingung karena wajah aku benar-benar breakout secara tiba-tiba ketika aku sampai di Bandung padahal aku enggak ada gonta-ganti makeup ataupun skincare. Langsung browsing dan ternyata faktor cuaca/suhu juga bisa menjadi salah satu penyebab breakout. Mau nangis aku wey, seriusan. Bayangin mau merayakan lebaran dan kumpul keluarga besar tapi wajah malah breakout. Sebelnya lagi aku cuma bawa skincare seadanya karena enggak nyangka bakal breakout gini. Stress enggak hanya berhenti gitu aja. Setelah dari Bandung, besoknya aku harus ke Cirebon yang cuacanya sama dengan Pekanbaru, ya panas! Bayangkan gimana wajah aku kondisinya? Langsung numbuh jerawat 2 biji dekat hidung! 3 hari di Cirebon, aku balik lagi ke Bandung dan terakhir ke Jakarta. Udah nano-nano rasanya wajah aku karena reaksi 'kaget'nya. Padahal sebelumnya aku sering bolak-balik seperti itu juga tapi wajah aku aman, enggak ada masalah seperti ini sebelumnya. Kalian bisa cek foto di bawah ini untuk kondisi kulitku waktu itu.

Juli - Agustus 2017

Sekali lagi disini aku bukannya mau memberi kesan buruk kepada produk perawatan dokter dan sejenisnya. Itu semua kembali lagi ke pandangan masing-masing. Karena sejujurnya produk dokter juga sempat membantu kulitku menjadi lebih baik walaupun akhirnya aku memutuskan untuk berhenti menggunakan produknya. Aku juga enggak ngejudge setiap pemakaian krim dokter itu bakalan buat ketergantungan. Semua itu kembali lagi tergantung dokternya. Setiap dokter kulit pasti mempunyai racikan tersendiri untuk produk mereka. Jadi tinggal kalian saja yang harus selektif dalam memilih dokter untuk kalian percayakan dalam membantu merawat wajah kalian. Karena pengalamanku ini sangat mengajarkan aku untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk.

Kondisi wajahku sekarang (April 2020)

Aku sertakan foto terbaruku diatas jadi kalian bisa membandingkan wajahku dulu dan sekarang. Kondisi wajahku sekarang memang terkadang masih timbul jerawat terutama ketika haid atau stress dan bekas jerawat juga masih ada tapi ini sungguh jauh lebih baik jika dibandingkan kondisi wajahku beberapa tahun lalu. Produk yang aku gunakan selalu berganti tiap tahunnya karena sangat susah mencari yang cocok ditambah kulitku menjadi super sensitif beberapa tahun belakangan ini. Alhamdulillah sekarang aku mulai memahami kulitku dan bisa memilah produk yang akan aku gunakan. Cerita mengenai pengalamanku menghadapi jerawat ini masih akan berlanjut ke part 2 karena terlalu panjang jika aku satukan di satu postingan. Dan nantinya aku bakal share mengenai skincare yang menurutku cukup membantu wajahku menjadi membaik.

Untuk kali ini cukup sekian pengalaman yang bisa aku ceritakan sama kalian. Semoga kalian mau menunggu ceritaku selanjutnya di 'My Acne Journey Part 2'. Bagi kalian yang pernah mengalami hal yang sama denganku, jangan sedih dan stress. Ingat, kalian tidak sendiri dalam "memerangi" masalah wajah seperti ini. Tetap semangat dalam merawat wajah agar bisa normal kembali.

See you on my next story, bye~


November 3, 2018

Asiknya Menghabiskan Waktu Dengan Membaca

November 03, 2018 0
Asiknya Menghabiskan Waktu Dengan Membaca

Assalamu'alaikum. Hai semuanyaaa!!

Wah sesi Random Talk With Tami udah masuk episode 8 lho!! Kali ini aku mau bahas mengenai salah satu hobi aku, yaitu membaca. Btw, yang enggak suka dengan topik ini bisa skip ajah, enggak masalah kok. Nah jadi sedari dulu aku tertarik dengan membaca. Mau itu bacaan jenis novel fiksi, novel adaptasi ataupun komik, suka semua kok. Bagi aku, membaca adalah salah satu cara untuk 'killing time' yang buat aku betah duduk berjam-jam lamanya. Bahkan kalau lagi seru baca, enggak mau di sela sedikitpun.

Keuntungan dari suka membaca ini sekarang aku rasain banget ketika aku udah fokus di dunia blog. Bukan cuma sekedar untuk menghabiskan waktu aja tapi juga ada hal positif yang aku dapat dari hobi membaca ini. Semakin banyak buku/artikel yang dibaca, semakin banyak juga kosakata dan ilmu baru yang dipelajari. Ini tergantung jenis buku yang dibaca juga sih. Kalau bacaannya tetang artikel yang berhubungan sama dunia beauty, jelas nambah ilmu dan pemahaman baru untuk aku sebagai beauty blogger. Tapi kalau bacaannya genre thriller, agak jauh ya pembahasannya dari bidang beauty~

Tapi ya mau bacaannya tentang thriller, beauty ataupun romance sekalipun, semuanya tetap aku 'amati'. Apa aja yang diamati? Silahkan baca point selanjutnya ya 💕

Aku demen baca novel fiksi seperti bukunya J.K Rowling (Harry Potter), Stephenie Meyer (Twilight, aku udah baca novelnya dulu ketimbang filmnya), Aoyama Gosho (Detectif Conan), novel-novel detektif karya Agatha Christy dan lainnya. Disaat orang lain nyari buku untuk bikin rileks, aku nyari buku yang justru makin disuruh mikir dengan 'teka-teki' yang ada di buku tersebut. Gaya bahasa yang dipakai emang berbeda ya dari buku asli Indonesia karena emang novel fiksi yang aku baca termasuk novel terjemahan. Jadi ketika aku baca buku-buku tersebut, aku bukan cuma 'nyerap' ceritanya doang tapi juga sekaligus belajar mengenai gaya bahasa yang digunakan si penulis. Gimana cara si penulis membuat cerita tersebut makin seru dengan plot yang digunakan atau bahkan gimana cara supaya 'pesan' si penulis di cerita tersebut bisa disampaikan ke pembaca, itu semua aku perhatikan. Ya, aku tau kok enggak segampang itu menganalisa tulisan orang lain.

"Hubungannya apa ama kerjaan kamu sekarang tami?" Oh ya jelas ada hubungannya!! Sebagai seorang content creator, point yang aku sebutin tadi penting untuk dipelajari. Bukan cuma dipelajari tapi juga diterapkan. Buat 1 postingan/artikel itu enggak gampang. Banyak pertimbangannya untuk posting 1 artikel seperti "udah ditulis semua belum info pentingnya?" atau "kira-kira ngerti enggak ya pembaca dengan maksud yang aku tulis disini?". USetiap posting artikel itu selalu aku cek dulu lho, enggak asal publish doang. Iya tau, bisa di edit kok emang tulisannya kalau ternyata emang ada yang salah. Tapi rasanya publish artikel tanpa di cek ulang itu bikin aku enggak tenang lho hmm..


Yas, betul sekali!! Sesuka itu sih aku ama serial Detektif seperti Detektif Conan, Detektif Kindaichi, Detektif School Q itu semuanya aku baca. Tapi untuk sekarang yang masih aku ikutin itu yang Detective Conan untuk komiknya. Pada tahu kan? Udah lama banget sih ini dari jaman 90an ya tapi lama amat tamatnya haha. Halah ntar pas ceritanya beneran tamat malah galau *lol*. Sampai banyak yang udah nebak gimana endingnya. Aku punya komiknya. Baru ngumpulin lengkap sejak volume 40an (covernya mulai ada pembaharuan design), itupun ada yang ilang karena pinjemin ke teman tapi enggak balik, huft! Kenapa enggak punya yang volume awal? Aku pinjem ama teman haha. Maklum jaman SD itu belum bisa beli apa-apa sendiri, jatah beli komik juga ditentuin. Jadinya minjem deh ama teman, untungnya ada yang suka juga ama komik ini. "Enggak niat ngumpulin dari volume 1?"  Aku punya beberapa volume awal tapi langkau gitu, enggak berurutan. Kalau ada yang mau ngasih, silahkan haha. Lagian susah nyari volume awalnya sekarang. Kalaupun ada jualnya perpaket gitu yang langsung 10 volume. Ya emang sih aku demen ama komik satu ini tapi jangan sampai double juga dong punya ya XD

Untuk novel, biasanya demenan aku tuh Sherlock Homes-nya Sir Arthur Conan Doyle sama Agatha Christie. Aku jadi suka baca cerita-cerita mereka sejak aku mantengin Detektif Conan tadi. Ya kalau kalian pernah nonton, pasti tau kalau Conan a.k.a Shinichi si pemeran utama di Detektif Conan itu maniak dengan cerita detektif dan dia suka tuh baca buku yang aku sebutkan tadi. Karena aku penasaran, aku jadi ikutan beli buku-buku mereka lho *lol*. Aku berasa liat harta karun setiap liat deretan novel mereka di Gramedia. Pengen borong aja bawaannya~♡



Suka dong beb! Aku kan juga butuh asupan cerita-cerita romance haha. Manusia biasa aku tuh, sesuka apapun ama genre thriller dan sejenisnya, tetap suka ama romance. Tapi sekarang aku udah jarang beli komik romance, seringnya baca online aja di Manga Rock./Webtoon/Ciayo. Soalnya lebih asik dan update baca online. Kalau nunggu komiknya terbit dulu di Gramedia kelamaan :p


Oh, punya dong beb ku! haha. Dari komik jaman dulu yang masih ada tulisan "serial misteri" sampai sekarang aku masih suka kok. Cuma menurut aku, komik horror sekarang tuh enggak segreget dulu. Kalau komik horror jaman dulu tuh bener-bener bikin merinding dan berasa real walaupun udah baca berulang-ulang. Soalnya aku udah baca komik punya kakak sepupu aku, covernya mah biasa aja tapi ceritanya duh seru! Kalau sekarang, haduh susah nyari yang seru ceritanya. Satu-satunya yang aku suka yaitu Scary Lessons. Aku punya lengkap semua komiknya. Iya karena emang sesuka itu. Pernah sesekali beli komik horror lainnya karena ngerasa "haus" ama cerita horror, aku beli lah 2 komik. Sinopsisnya sih seru eh pas dirumah, aku nyesal beli komik itu haha. Menang cover doang mah, cerita sama gambarnya b aja :')

Nah kalau kalian pada suka baca juga enggak sih? Apa buku yang jadi favorit kalian? Yuk sharing rekomendasi buku yang wajib untuk dibaca. Manatau bisa jadi referensi aku untuk beli buku lagi kedepannya~♡

Sekian dulu sesi Random Talk bareng aku. Semoga kalian enggak bosan ya dengan ocehan aku. Boleh banget kasih saran dan kritik untuk aku. Enggak bakalan marah, ku tidak gigit orang kok hehe. Sampai jumpa di postingan berikutnya ya~

Bye :*


October 25, 2018

Behind The Scene: Di Balik Layar Seorang Beauty Blogger

October 25, 2018 10
Behind The Scene: Di Balik Layar Seorang Beauty Blogger

Assalamua'alaikum. Hi beauties..

Pernah enggak sih terucap oleh kalian kalau jadi seorang beauty blogger itu cuma ada enaknya aja? Hayo ngaku!! hehe. Ya iyasih yang terlihat di depan layar/kamera cuma seorang beauty blogger yang selalu unboxing sana sini karena dapat prpduk dari berbagai brand. Malah sampai ada yang "sirik" lho. Tapi taukah kalian dibalik unboxing produk yang membludak itu, kewajiban tugas yang harus dikerjakanpun ikutan menumpuk seiring produk dari brand yang datang? Atau taukah kalian dibalik video yang kalian tonton itu harus diulang berkali-kali pas filming? Nah jadi disini aku mau bahas mengenai apa sih keriuhan yang dialami beauty blogger ketika dibalik layar. Selamat menikmati ocehanku💞

"Yay, dikirimin banyak produk oleh brand!! Tapi.." Nah ini!! Yang paling banyak ditanya dan dielu-elukan netijen diluar sana. Tau enggak sih, di balik  banyaknya unboxing produk yang di posting oleh para beauty b/vlogger itu akan ada tugas yang menanti dibelakangnya. Jadi bukan ujug-ujug produk datang terus kelar, bukan!! Ada tanggung jawabnya juga untuk cobain, review dan ngeinfluence ke khalayak ramai untuk cobain produk tersebut. Apalagi kalau deadline nya deketan, mendadak 'gila' haha. Bisa dalam 1 minggu ada 6 deadline postingan blog. Manteb enggak tuh?? Makanya sekarang aku mau belajar atur waktu, biar semua kerjaan aku lebih teratur dan enggak numpuk di penghujung deadline.


Oya ada yang bikin sedih sih. Ini curhat dikit ya, ada hubungannya dengan produk dari brand dan unboxing. Tahun lalu aku sering banget ikut giveaway, iseng-iseng berhadiah. Eh taunya ada yang menang tuh, alhamdulillah. Nah ternyata ada netijen yang tidak senang dengan winnernya yang ternyata semuanya adalah beauty b/vlogger. Dinyinyirin!! Terlepas dari gimana cara si brand nentuin pemenang, ya itu urusan mereka karena emang enggak ada rules tertulis mengenai penentuan pemenang dari kalangan apa. Yang bikin kesel itu, nyinyiran netijen nya itu lho. Ada juga tuh pas aku unboxing hadiah giveaway di story IG, ada yang nyeletuk "eh menang ya kemaren, enak dong. Aku bukan beauty influencer sih makanya enggak menang". Pengen aku sentil deh mulutnya. Padahal nyatanya bukan influencer doang yang menang😐


"Hasil fotonya cakep tam!! Pakai mini studio ya?" Wah, cuma bisa bisa alhamdulillah dan terimakasih banyak untuk yang muji. Malah ada temen aku yang ngira kalau aku pakai mini studio lho hehe. Tapi tau enggak sih, dimana biasanya aku selalu ngelakuin sesi foto produk? Di teras depan rumah!! haha ya situ bayangin aja diliatin orang-orang. Rumah aku di tepi jalan besar nih btw. Seberang rumah ada SPBU, travel sama abang-abang jualan. Tetangga kanan-kiri lagi renovasi rumah jadi otomatis banyak pekerja lalu lalang. Ya auto ditengokin 🤣


Biasanya spot favorit aku untuk foto itu di teras samping dekat garasi tapi semenjak ditambah kanopi jadinya cahaya matahari yang masuk enggak sebanyak dulu. Sedih akutuh 😣 Pernah coba foto di teras belakang, ya bagus sih. Cuma aku enggak tahan sama nyamuk nya itu lho buk ibuk. Tiap habis foto produk, tangan sama kaki bentolan semua🤣  Kalau lagi malas banget atau badan lagi drop, biasanya aku ambil foto produknya di kamar aja. Buka gorden terus hidupin lampu kamar. Dah, gitu aja~
"Buat video di instagram 1 menit susahkah?" Susah beb ku😢 Ini menurut aku lho ya, makanya aku takjub bagi yang bisa rutin upload video Youtube/IG setiap minggu. Untuk menghindari kamera jadi overheat, aku selalu filming per-scene. Jadi untuk pengambilan video aplikasi foundie, ngecontour itu semua dipisah pas pengambilan videonya. Jadi kamera aku enggak aktif ngeshoot berjam-jam. Panas tuh kamera jadinya. Kebayangkan gimana capeknya tiap bentar harus atur posisi? Belum persoalan edit mengeditnya lho ini. Kalau edit foto dan ngedraft blog, masih bisa lewat hp. Lah kalau edit video? Harus di laptop dan kadang duduk berjam-jam yang pas bangun, badan udah pegel-pegel😥


Terus biasanya dimana sih kalau filming, foto hasil makeup dan sejenisnya? Di kamar saja!! Cuma duduk selonjoran di pojokan kamar. Sekarang aku enggak pakai ringlight dulu, masih mencari yang pas dulu. Pas di hati dan pas di kantong wkwk. Soalnya DIY Ringlight yang pernah aku buat dulu cahayanya udah enggak bagus. Tuh bisa kalian liat di fotonya hehe. Di samping tempat aku duduk selalu bertumpuk produk yang nantinya bakal aku foto atau dipakai untuk filming. Kamar aku tuh rapinya cuma sehari doang. Kalau udah dipakai untuk filming dan sejenisnya, berantakan lagi~

Sesungguhnya jam tidur aku makin enggak teratur semenjak fokus untuk blogging. Terkadang ide muncul tiba-tiba. Kadang udah selimutan, udah pejamin mata juga eh terlintas tuh ide konten dan sebagainya. Trus aku lanjut tidur lagi? Ya enggak! Idupin hp dan ngedraft sih haha. Aku mikirin konsep mulu, ntah untuk instagram ataupun blog. Karena kalau aku udah mentok ide, beneran uring-uringan dan enggak bisa nulis sama sekali. Jadi sekalinya dapat ide dan mood untuk nulis, ya begadang pun aku jabanin. Pernah sampai mendekati subuh lho ckck. Jadi plis plis plis hargai konten yang di buat ama content creator ya. Tau kan kalau perjuangannya susah hehe

Jadi sepertinya itu list yang sering aku alami selama di belakang layar selama ini. Keliatannya enak dan wow di depan, tapi di belakang layar luar biasa ribet lho. To be honest, aku pernah sampai mau teriak disaat kondisi lagi hectic di rumah ditambah deadline yang menumpuk. Aku juga sempat berpikiran untuk stop ambil job dulu sebulan ke depan. Capek gaes!! Capek fisik, iya. Capek hati pun juga wkwk. Tapi sekarang aku udah mulai agak kaleman dan enjoy sih hehe. Sedikit uring-uringan tapi masih bisa dikendalikan.

 

Sekian dulu sesi curhatan kali ini. Semoga ini bisa menjadi gambaran untuk kalian seperti apasih dunia beauty blogger itu. Ini masih sepersekian persen yang baru aku ceritakan, belum dari aspek yang lain. Mungkin nanti bakal aku bahas di postingan lainnya, ditunggu ya. Jangan lupa juga untuk mampir ke postingan aku yang lain dan sampai jumpa di postingan berikutnya~

Bye :*


SOSIAL MEDIA Beautygoers



October 23, 2018

Tertarik Menjadi Beauty Blogger? Simak Tips Berikut Ini!!

October 23, 2018 19
Tertarik Menjadi Beauty Blogger? Simak Tips Berikut Ini!!

Assalamu'alaikum. Hi beauties,

Ingat enggak sih kalian kalau beberapa bulan lalu, tepatnya bulan April 2018 kemarin, aku pernah bahas mengenai alasan aku menjadi beauty blogger. Udah pada baca belum? Nah karena memang kebetulan akhir-akhir ini semakin banyak yang nanya ke aku mengenai cara jadi beauty blogger, makanya aku bakal bahas mengenai tips yang bisa kalian lakukan untuk memulai menjadi seorang beauty blogger. Sesungguhnya udah banyak orang di luar sana yang udah membagikan tips ini tapi disini aku mau kasih tips menurut pendapat aku sendiri. Disclaimer dulu nih sebelum aku bercuap-cuap, aku bukan expert ataupun pro dibidang ini. Aku cuma mau sharing ke kalian dari pengalaman yang udah aku jalani dari 2015 sampai sekarang dalam menekuni dunia beauty blog ini.


Enggak bisa kita pungkiri bahwa dunia beauty lagi hype banget sekarang. Brand kosmetik yang semakin gencar mengeluarkan produk barunya bahkan banyak brand kosmetik baru bermunculan. Seiring dengan kedua hal tersebut, para beauty influencer pun makin banyak juga bermunculan. Event beautypun juga udah semakin banyak yah walaupun sebenarnya di daerah tempat tinggal aku sendiri masih minim banget event beauty. Ayo dong brand-brand kosmetik pada buat event di Pekanbaru, banyak yang nunggu lho hehe^^ Oke, sekarang aku lanjut ya! Kira-kira apa aja sih yang penting untuk diketahui ketika ingin memulai menjadi blogger, khususnya niche beauty. Yang utama, pasti harus punya blog dulu ya. Enggak perlu kumasukin ke point nya deh *lol*. Kalau enggak punya wadah nulisnya, gimana mau ngeblog kan~


Ini jelas ya, untuk memulai sesuatu pasti butuh niat yang kuat. Harus tau dulu alasan untuk memulai sesuatu, apakah benar-benar suka atau cuma ikut-ikutan teman karena lagi hype doang. Ya apapun niatnya, itu terserah kalian ya^^ Enggak masalah kok kalau kalian pun jadi ingin beauty blogger karena memang hal ini lagi hype banget. Tapi haruslah kalian konsisten jika mau terjun ke suatu bidang. Jangan setengah-setengah naruh effortnya. 



Tiap orang punya ciri khas sendiri kan? Enggak bisa disamain setiap orang walaupun mereka kembar sekalipun pasti punya ciri khas masing-masing. Ciri khas ini penting untuk personal branding. Bagaimana cara kalian mempromosikan konten kalian ke khalayak ramai. Misalkan kalian fokus ke konten produk lokal aja. Kalian bahas dan ulik tuntas tentang produk lokal. Kalau kalian konsisten, kalian pun jadi dikenal dengan "oh blogger itu yang fokus ke produk lokal". Ciri khas kan? Itu dari segi konten. Bisa juga dari segi gaya bahasa. Enggak semua orang punya gaya bahasa yang sama. Gunakan gaya bahasa yang sopan dan senyaman kalian ya. Untuk beauty blog menurutku enggak usah terlalu formal. Lebih asik menggunakan bahas yang 'seperti' mengajak orang untuk berdiskusi.  Menurutku sih. Nah atau bisa juga ciri khas yang dilihat dari feeds Instagram kalian. 


Punya kamera? Its a must!! But..
Gadget yang sudah pasti dibutuhkan bagi seorang content creator. Kalau kalian belum ada budget untuk beli kamera DSLR ataupun mirrorless, jangan khawatir dan gundah gulana lho!! Cukup andalkan kamera hp aja. Tau enggak sih kalian kalau beberapa beauty b/vlogger di luar sana masih banyak yang menggunakan kamera hp untuk foto produk bahkan filming untuk bikin video? Bahkan hasil foto dan video mereka yang cuma menggunakan kamera hp aja bisa lebih bagus lho dibanding mereka yang udah pakai kamera canggih seperti DSLR ataupun mirrorless. No effense ya!! Karena itu semua tergantung skill kamu. Mau paka kamera harga 20 jutaan juga kalau kamunya enggak bisa memanfaatkan fitur di kamera itu sendiri, ya percuma beb ku. Jadi jangan minder kalau kalian belum punya kamera canggih. Maksimalkan penggunaan gadget yang ada dulu. Enggak perlu takut dan minder walau hanya mengandalkan kamera hp. Semangat!!


Nah untuk menjadi seorang beauty blogger, kalian juga harus memperhatikan konten kalian. Jangan asal nulis aja ya beb ku. Maksudnya gini lho, misalnya teman kalian udah punya 20 update postingan di blognya bulan ini dan kalian baru 2 postingan. Kemudian kalian merasa enggak mau kalah dan memacu supaya jumlah postingan kalian bisa disamaratakan dengan si teman tersebut tanpa memperhatikan kualitas dari konten itu sendiri. BIG NO!! Ya emang bagus sih kalau kalian jadi lebih terpacu karena liat kegigihan blogger lainnya. Tapi jangan sampai hanya karena mau banyak-banyakan konten tapi kalian enggak mastiin kualitas konten kalian. Setidaknya kalian harus tau konten seperti apa yang disenangi pembaca terutama google.

Punya konten banyak enggak ada gunanya kalau kalian asal buat dan enggak merhatiin kualitas tulisan kalian sendiri. Siapa yang mau baca dan mampir ke blog kamu kalau tulisannya asal jadi? Google aja ogah nampilin page kamu, apalagi pembaca. Itulah kenapa banyak orang yang berbondong-bondong untuk mempelajari SEO. Gunanya apa sih belajar tentang SEO? Banyak!! Kalian bisa browsing sendiri yah mengenai SEO ini. Aku juga ngerasa belum pantas bahas soal ini lebih jauh, masi struggle juga soalnya hehe. Oya satu lagi, selalu cari ide-ide baru untuk konten. Kalau kalian lagi enggak punya ide mengenai konten yang mau dibahas, bisa cari inspirasi dari blogger lainnya. Asalkan jangan pernah lupa sebutin inspirasi kamu itu sumbernya dari mana. Jangan asal nyaplok ide orang, enggak baik. Enggak usah malu mengakui kalau kamu terinspirasi dari orang lain. Jangan buat orang kesel atau jadi julid karena kelakuan yang kebiasaan suka nyaplok ide orang. Soalnya akupun kesel sama orang yang begitu, suka ngekor sana sini.



Budget minim untuk beli produk yang mau direview? Gini, kalau masalah budget emang enggak bisa di ganggu gugat ya. Kalau memang belum ada budget khusus untuk beli kosmetik, cukup manfaatkan dulu produk keseharian kamu. Percayalah, postingan pertama aku di bidang beauty ini dulunya cuma produk yang biasa aku gunakan sehari-hari. Aku enggak punya budget khusus untuk beli kosmetik walaupun aku udah punya penghasilan sendiri waktu itu. Tau produk Pigeon Compact Powder? Nah itu salah satu produk yang aku review di blog aku tahun 2015 lalu. Di bilang produk hype juga enggak, murah iya *lol*. Ikutin aja alurnya. Mulai dari produk keseharian kamu dulu yang coba di review karena kamu juga lebih paham tentang produk itu karena udah dipakai dalam jangka waktu yang lama. Kalau kalian konsisten untuk buat konten, insya Allah dengan sendirinya bakal ada brand yang datang sendiri ke kalian untuk menawarkan kerjasama~♡


Pentinglah bagi kita untuk memperluas koneksi ke segala penjuru. Contohnya seperti gabung ke komunitas beauty yang selain bisa digunakan sebagai sarana untuk saling berbagi (sharing), kita juga bisa berkenalan dengan lebih banyak beauty enthusiast di kota lainnya. Dari situ juga kita bakalan terhubung dengan beberapa brand untuk diajak kerjasama, baik melalui komunitas ataupun secara personal. Tapi memang aku akui untuk gabung di beberapa komunitas beauty tidaklah gampang terutama jika kalian "mengincar" member inti dalam suatu komunitas. Dari yang aku pantau selama ini dan udah jadi rahasia umum kalau suatu komunitas akan dengan senang hati menerima atau bahkan merekrut sendiri blogger yang dianggap "layak" untuk jadi member mereka. Apa yang mereka cari dari blogger? Keaktifan!! Aktif membuat konten dan konten yang dihasilkan berkualitas.  Nah ini balik lagi ke pembahasan mengenai konten yang aku bahas diatas tadi. Tapi kalian jangan berkecil hati lho, tetap aktif membuat konten dan jangan lupa untuk selalu perhatikan kualitas konten kalian. Belajar sedikit demi sedikit, insya Allah bakal terlatih dengan sendirinya.

Jadi itu dia sekumpulan tips bagi yang mau memulai untuk mencoba menjadi beauty blogger. Utamanya sih niat ya, menurutku. Kalau enggak ada niat, bakalan susah untuk ngikutin tips di belakangnya. Menurut kalian, apalagi sih yang penting diketahui untuk menjadi seorang beauty blogger?

Nah selanjutnya mau aku bahas apa lagi nih di sesi Random Talk?

Sekian dulu Random Talk by Tami kali ini. Semoga bisa menjadi referensi nih untuk kalian yang mau memulai untuk menjadi beauty blogger. Semangat ya!! Jangan lupa juga untuk cek postingan aku yang lainnya dan sampai jumpa di postingan selanjutnya~

Bye :*